Perpustakaan Buku yang Tidak Bisa Dibaca

Hari itu, Dito lagi nongkrong di kafe langganannya di Jaksel sambil ngulik laptopnya. Biasanya dia main judi online, terutama slot gacor yang sering banget ngasih kemenangan besar. Gak heran sih, kalau udah ngomongin scatter hitam pragmatic, Dito udah langsung ngebayangin saldo akun judi online-nya yang ngembang. Mesin slot gacor adalah senjata andalan dia, dan scatter hitam pragmatic jadi simbol yang selalu dia kejar. Bagi Dito, ini adalah dunia di mana hoki adalah segalanya.

“Pagi-pagi gini, kayaknya hoki gue lagi bagus,” kata Dito sambil menunggu mesin slot gacor di layar laptopnya muter. Saat dia muter gulungan mesin slot itu, dia mulai ngerasain kalo ada sesuatu yang aneh. Scatter hitam pragmatic muncul beberapa kali, tapi rasanya kali ini beda banget.

Tiba-tiba, layar laptopnya kedip-kedip. Dito yang lagi fokus banget pada permainan, langsung kaget. “Eh, apaan nih?” pikirnya. Sebelum sempat sadar, layar laptopnya tiba-tiba berubah jadi gelap, dan Dito merasa tubuhnya kayak di tarik masuk ke dalam dunia lain. Dia tiba-tiba gak ada di kafe itu lagi, tapi malah berada di sebuah tempat yang asing, kayak perpustakaan besar yang gelap dan sepi.

Perpustakaan itu penuh dengan tumpukan buku tebal, tapi ada yang aneh. Semua buku itu tampak seperti hidup, tapi gak bisa dibaca. Setiap kali Dito mencoba mengambil satu buku, tulisan di halaman buku itu berubah-ubah, gak ada yang bisa dimengerti. “Gue ada di mana sih? Ini tempat apaan?” Dito terheran-heran, sambil ngeliat sekeliling.

Perpustakaan ini gak seperti perpustakaan biasa. Semuanya terasa aneh, seperti sebuah dunia yang gak bisa dipahami. Dito mencoba membuka lebih banyak buku, berharap bisa nemuin petunjuk. Tapi setiap buku yang dia buka gak bisa dibaca, malah semakin banyak simbol-simbol yang gak dia kenal, kayak simbol scatter hitam pragmatic yang terus-terusan muncul di halaman-halaman itu.

“Gue beneran di dunia mana sih?” Dito mulai ngerasa cemas. “Apa ini cuma halusinasi? Atau gue bener-bener lagi terjebak di dunia lain?”

Namun, gak lama setelah itu, muncul suara dari arah belakang. “Buku-buku ini gak bisa dibaca. Semua yang ada di sini hanya akan mengarah ke satu hal: pilihan.” Dito terkejut dan langsung melihat ke belakang. Di sana, ada seorang pria yang tampak seperti penjaga perpustakaan itu. Dia berpakaian rapi dan memandang Dito dengan senyuman misterius.

“Pilihan?” Dito mengulang kata-kata penjaga itu, bingung. “Maksudnya apa? Gue lagi cari cara buat keluar dari sini, bukan cari pilihan.”

Penjaga perpustakaan itu tersenyum lebih lebar. “Dalam hidup, lo gak cuma ngejar scatter hitam pragmatic atau kemenangan instan dari mesin slot gacor. Buku-buku ini adalah simbol dari pilihan-pilihan yang lo buat. Lo bisa terus main judi slot gacor atau lo bisa belajar untuk baca lebih dalam, memilih jalan yang lebih bermakna.”

Dito mulai mikir, kayaknya apa yang dikatakan penjaga itu ada benernya. “Selama ini gue cuma ngandalin hoki di judi, gak pernah mikirin pilihan yang lebih besar.”

“Jangan cuma ngandalin keberuntungan yang datang dari simbol scatter hitam pragmatic di mesin slot gacor. Hidup bukan cuma soal menang terus, Dito,” kata penjaga itu sambil berjalan perlahan ke arah buku-buku yang tergeletak di meja.

Tiba-tiba, Dito ngerasa ada yang berubah di dirinya. Perpustakaan itu mulai pudar dan hilang. Dalam sekejap, dia kembali ke kafe tempat dia duduk sebelumnya, dengan laptop di depannya. Mesin slot gacor yang sebelumnya muter, kini berhenti. Scatter hitam pragmatic yang dia harapin gak muncul lagi.

Dito termenung sejenak. “Gue pikir hidup ini cuma soal kemenangan instan, tapi ternyata banyak hal lain yang lebih penting,” pikirnya, sambil menutup laptop. Hari itu, dia menyadari bahwa meskipun judi slot gacor dengan scatter hitam pragmatic itu seru, ada banyak pilihan dan hal yang lebih bermakna untuk dicari dalam hidup.