Serangan dari Dunia Bawah

Hari itu biasa aja, atau setidaknya gue pikir begitu. Gue, Iqbal, dan Dimas lagi ngumpul di rumah Dimas, seperti biasa, buat nongkrong sambil main slot gacor dari Pragmatic. Biasa banget, ya kan? Game slot gacor yang lagi hype banget, apalagi kalau lagi hoki dan dapet scatter hitam pragmatic, jackpot gede langsung masuk kantong. Ngomong-ngomong, Dimas selalu jadi orang yang pertama kali nyari game-game baru yang lagi tren, dan hari itu, dia lagi asyik nge-klik-klik layar laptop.

“Gila, Bos! Ini game slot gacor beneran bikin ketagihan, lo harus cobain!” katanya, sambil nunjukin layar yang penuh dengan simbol-simbol scatter hitam yang muncul berbarengan. Kita semua langsung heboh, karena jackpot gede udah ada di depan mata.

Tapi, saat gue lagi fokus banget sama mesin slot gacor yang gue mainin, ada sesuatu yang bikin gue ngerasa aneh. Gue liat ke luar jendela rumah Dimas, dan suasana langit tiba-tiba berubah jadi gelap. Gue pikir mungkin cuma perasaan gue doang, atau mungkin hujan bakal turun, tapi entah kenapa, ada rasa nggak enak yang ngikutin gue. Dimas, yang lagi asyik dengan scatter hitam pragmatic di layarnya, nggak nyadar.

“Lihat tuh, Scatter hitam lagi!” Dimas teriak kegirangan, sementara gue tetep nggak bisa lepas dari perasaan aneh yang makin besar.

Tiba-tiba, ada suara berderak keras dari bawah rumah, dan kertas-kertas di meja mulai berterbangan. Semuanya jadi kacau. Gue langsung ngeliat ke bawah meja, dan nyadar kalau lantai rumah Dimas mulai bergerak. Gue pikir, mungkin cuma efek slot gacor yang bikin gue terlalu paranoid. Tapi pas gue liat lagi ke bawah, ada semacam lubang hitam besar yang muncul dari lantai. Itu nggak mungkin, kan?

“Iqbal, lo liat ini?” Gue ngomong pelan, cemas.

Iqbal yang duduk di samping gue juga mulai panik, ngeliat ke bawah sambil ngatur napasnya. “Gue… gue nggak ngerti, ini kayak… ada yang nyerang dari bawah!”

Sebelum gue bisa ngerespon, dari lubang hitam itu mulai keluar sosok-sosok gelap yang berkelebat. Bukan cuma bayangan, tapi beneran wujud yang nggak bisa dijelasin. Kayak… mahluk-mahluk dari dunia bawah. Gue bingung, takut, sekaligus nggak ngerti apa yang sedang terjadi.

“Ini… nggak bener, Dim!” gue teriak ke Dimas, yang masih mencoba fokus sama slot gacor di layar laptopnya, tapi udah mulai keliatan panik juga.

“Lihat, lihat itu!” kata Dimas, sambil nunjukin ke layar. Tiba-tiba, simbol scatter hitam pragmatic yang diinginkan muncul dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya, dan jackpot langsung meledak. Tapi itu bukan jackpot yang biasa. Itu malah jadi semacam sinyal, sinyal yang menandakan sesuatu yang lebih besar bakal terjadi. Itu semacam serangan, dan jackpotnya malah bikin semuanya makin parah.

Mahluk-mahluk dari dunia bawah itu terus muncul, dan kali ini, mereka mulai melayang-layang di udara, mendekati kita. Gue ngerasa tubuh gue kaku, nggak bisa bergerak. Semua perasaan takut, cemas, dan bingung jadi satu. Gue berusaha lari, tapi seolah-olah ada kekuatan yang menahan gue. Mungkin karena ada scatter hitam pragmatic yang muncul terlalu banyak, atau mungkin ada sesuatu yang lebih besar yang ngendalikan semua ini.

“Dim, lo harus berhenti main itu!” gue teriak, tapi suara gue rasanya nggak keluar.

Dimas, yang udah mulai kelabakan, akhirnya sadar. Dia ngerasa kalau kejadian ini bukan cuma gara-gara permainan yang lagi dia mainin. Ini lebih dari sekadar slot gacor dan scatter hitam pragmatic. Semua yang terjadi adalah bagian dari permainan yang lebih besar, yang nggak bisa kita kendalikan.

“Ya ampun, kita… kita udah masuk ke dalam sesuatu yang nggak bisa kita keluarin!” Dimas meringis, nyadar kalau kita udah terjebak.

Saat itu, semua mahluk dari dunia bawah mulai mengelilingi kita, dan gue ngerasa dunia ini kayak mulai runtuh. Ada kekuatan yang lebih besar dari sekadar mesin slot gacor yang kita mainin. Dunia bawah yang kita kira cuma bagian dari game, ternyata beneran ada, dan sekarang, kita udah terjebak di sana.

Gue nyadar, hidup ini kadang lebih misterius dari yang kita bayangkan. Gak selamanya jackpot itu cuma soal hoki, dan gak selamanya permainan itu cuma tentang menang atau kalah. Kadang, ada hal-hal yang nggak bisa kita kontrol, dan kita harus terima kenyataan kalau kita udah terjebak dalam permainan yang lebih gelap dari yang kita kira.

Dan saat itu, gue sadar satu hal—kita nggak bisa keluar dari dunia bawah ini. Kita cuma bisa berusaha bertahan, sambil berharap bisa selamat dari serangan yang datang tanpa bisa diprediksi